Iklan

Sunday, July 13, 2014

Kegiatan Samanera TK Dasmen 2014

KegitaanPindapatta disaat pagi hari dengan selesai Meditasi berupa suatu pelatihan dan latihan samanera Tk Dasmen 2014 di Vihara Buddha Ramsi, Kegitaan ini merupakan suatu kegitan tahun, disaat pelatihan perhatian konsentrasi berupa disaat pindapatta juga dalam keadaan Meditasi, berjalan dengan sikap perhatian benar berjalan sambil menerima dana makan dari umat, sepanjang perjalanan hal harus diperhatikan berupa sikap baik berjalan dengan memperhatikan jalan dengan kesadaran, latihan juga baik bagi permula seperti samanera dalam Pabbajja selama libur sekolah, latihan ini akan melatih diri untuk bersikap murah hati dengan menerima makan dari umat, berjalan sesuai dengan senioritas juga dapat menetukan suatu sikap disiplin dan kesadaran untuk menjadi suatu kebenaran individu untuk teratur dalam hidup bersabar dengan antri, berjalan disaat Pindapatta adalah melatih diri untuk meningkatkan sada dan cinta kasih disaat menerima dana makan dari umat.
disaat berjalan dengan kondisi Pindapatta maka, sikap dan prilaku yang baik dari dalam diri Introspeksi, berupa sikap percaya diri untuk melatih diri menerima dana makan yang diberi oleh umat, dengan sikap penuh perhatian dan bahagia disaat perjalanan, disaat pindapatta juga akan dapat tercapai apabila pikiran dan batin juga memancarkan sikap cinta kasih kepada setiap makhluk hidup. Pindaptta adalah suatu kegitaan yang harus dilakukan oleh para petapa baik jaman dahulu maupun jaman sekarang. Vinaya adalah pedoman untuk menjalankan ritual ini.

Pindapatta bagi permula dan juga untuk para ahli akan menentukan palatihan ini menjadi suatu kebutuhan hidup dalam ritual, secara exstrovet berupa sikap diri dari luar mampu menerima kenyataan hidup disaat melakukan ritual secara berkala, kegitaan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan dan waktu untuk menjalankan Pindaptta ini, disaat sewaktu menjadi umat berumah tangga, maka untuk menerima dana makanan tentunya harus bekerja dengan orang lain, sedangkan disaat ritual menerima makan dari orang lain, berupa sikap yang berbeda dengan tersebut, menerima dana makanan dalam ritual merupakan sikap percaya diri dari lingkungan sekitarnya untuk memperoleh dana pemberiaan orang lain dengan sikap tersenyum dan pancaran cinta kasih kepada semua makhluk hidup, berupa dengan niat dari pikiran dan ucapan dengan pelimpahan jasa kepada individu tersebut.
Perbedaan gender juga menetukan sikap individu untuk menetukan hidupnya sesuai dengan prilaku dan sikap untuk bersosialisasi dengan perbedaanya, seperti hal dengan di saat Pindapatta sikap wanita dan laki-laki juga berbeda dengan kostum dan cara bersikap diantara lainya berupa disaat memakai juba bagi laki-laki dan wanita dengan juba khusus untuk wanita, berjalan dalam ritual tidak membedakan wanita dan laki-laki, Pindapatta disaat dilakukan sikap bagi individu berupa perhatian baik dengan pelaturan Vinaya yang telah ditetapkan, bagi pria lebih domina untuk memimpin suatu ritual seperti disaat bejalan pindaptta dipimpin oleh seorang guru, wanita juga berjalan dan tersusun secara rapi dengan dipilin yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan Vinaya. Pindapatta bagi seorang wanita (silacarini) juga dilakukan disaat selesai bagun Pagi atau selesai Meditasi, prilaku tersebut dapat diyakini bahwa dengan melakukan Pindapatta bagi wanita dan laki-laki wajib dilaksanakan dan dipraktekkan, cuman wanita juga lebih menentukan sikap yang lebih lembut dalam saat berjalan dibadingkan laki-laki, cara memandang dan sikap berbicara, sedangkan laki-laki juga ada yang membedakan berupa dengan Meditasi berjalan dengan pancaran cinta kasih dan pancaran cinta kasih disaat menerima dana makanan hasil pindapatta itu.

Bagi pelatihan yang diterapkan oleh Y.M Bhante Candasilo Thera berupa pelatihan dan latihan diri untuk sikap baik untuk menerima dana makan dari umat, disaat pindapatta bagi silacarini berupa suatu pelatihan diri untuk melatih diri dengan sikap berjalan dengan perhatian dan konsentrasi dengan Meditasi berjalan, sikap ini dapat menetukan diri untuk berbuat kebajikan untuk dapat menghargai setiap makanan dan dana makanan yang diberi orang lain, walupun disaat hidup dengan orang tua dana diberikan oleh orang tua dan kalau yang bekerja dana harus bekerja dahulu, disaat latihan dana makana bagi seorang petapa sangat berharga diberi oleh umat dan kesempatan umat juga berbuat baik untuk berdana dapat diterima dengan pelimpahan jasa, bagi yang memberi dana makana tersebut, sikap ini juga dapat mengubah prilaku yang baik, untuk tidak menyia-nyiakan dana pemberian orang lain dan dapat dimanfaatkan sebaiknya sesuai kebutuhan hidup.

sikap kebersamaan dan bersosialisasi dengan individu lain tidak sulit, apabila dengan sikap mau menerima sikap orang lain dengan kondisi yang bersamaan, kebersamaan dapat terbentuk dengan melihat sisi yang lain berupa pelatihan dan latihan yang dibimbing seorang Bhikkhu, disiplin dapat terbentuk dengan (Panismen) yang diberikan kepada orang lain supaya dapat mengikuti semua aturan dan pelaturan yang sesuai keinginan dan tujuan yang apa seharusnya dilaksanakan, kebersamaan ini dapat mengubah sikap prilaku individu kearah yang ditentukan dengan kebersamaan hidup yang sesuai ajaran Agama Buddha, moral dan sikap jauh lebih baik dengan prilaku berjalan, berbicara, disaat diam dan Meditasi, moral etika juga akan baik dengan prilaku sesuai Vinaya, cara menyikapi dan menerima pendapat orang lain disaat bergaul dan berinteraksi sosial.


Pelatihan bagi Samanera dan Silacarini merupakan suatu hal yang patut dicontoh dalam latihan kesadaran latihan hidup kesunyian dan bertapa sesuai Vinaya, bagi seorang yang mempunyai sikap prilaku yang terbiasa dengan hidup bersama keluarga yang penuh hawa nafsu keinginan, disaat latihan pengendalian diri dengan stimulus diri untuk bersikap menyadari diri secara interen dan eksteren bagi individu untuk mentukan hidup dengan kesadaran dan perhatian untuk mengubah sikap yang kurang baik menjadi lebih baik, secara Psikologi sikap belajar dalam pendidikan juga banyak diterapkan didunia pendidikan secara Akademis, disaat latihan di hutan juga pelatihan dalam sikap belajar mandiri dan penyesuiaan diri dengan beradaptasi dan bersosialisasi dengan individu lain secara bersamaan dalam Latihan Samanera ini. Hasil Pindapatta juga disesuaikan dengan pelaturan Apabila dana makana yang diperoleh, maka sepatutnya dengan ritual mungucapkan terima kasih kepada umat yang memberidana tersebut, Pelimpahan jasa yang tentunya sebagai objek untuk pemberian suatu tujuan bagi pelimpahan jasa tersebut, disaat selesai Pindapatta dana makan akan dikumpulkan dan para Samanera dan Silacarini juga akan duduk sesuai dengan senoritas duduk dengan rapi dan disiplin yang diterpkan akan mengubah sikap prilaku yang liar, tidak teratur menjadi teratur sesuai pelaturan yang ada, dana makanan akan diritualkan dengan pelimpahan jasa kepada manusia dan mahkluk hidup baik dimana pun mereka berada. Setelah ritual baca paritta selesai dana makan juga dimakan bersama dengan sikap yang tenang dan penuh perhatian dengan dana yang diberi orang lain, tidak berbicara disaat makan, makan dengan konstrasi memperhatikan dana makan, makan tidak bersuara atau berbisik kiri dan kanan, duduk dengan sikap kesadaran dan memperhatikan dana makanan.
    

Video kegiatan Samanera pada tahun 2014 Vihara Buddha Ramsi Jl, Kebun sayur No. 13 Deli tua, Deli Serdang Sumatera Utara, Indonesia.






Tuesday, August 28, 2012

Pindapatta dan Niat Ritual

Ditulis oleh:Bhante candasilo
Pindapatta dan niat ritual barbuat baik kepada manusia dan makhluk hidup dengan niat pancaran cinta kasih kepada semua manusia dan makhluk hidup dimana saja, hal demikian merupaka suatu hujut keperdulian kita tentunya umat Buddha dan khususnya bagi kaum muda-mudi dari sejak dini untuk banyak belajar untuk berbuat baik kepada dirinya sendiri dan berbuat kepada orang lain, namun ini suatu prilaku dan pikiran yang mempunyai niat baik, walaupun semua kegiatan itu akan di lakukan bisa saja sekejap dalam hati atau pikiran untuk niat berbuat baik dengan niat itu saja sudah menghasilkan suatu buah karma baik, namun dengan niat bagi seorang Petapa atau Bhikkhu jalan kehidupan sehari-hari cuman Meditasi atau bertapa dan menjalankan ritual, dengan niat sambil Pindapatta juga niat ini bisa di pancarkan kepada semua manusia dan makhluk hidup dengan cinta kasih, emoga semua manusia dan mahkluk hidup berbahagia dimana saja, terbebas segalah penderitaan dan kesukaran, dengan niat dan prilaku yang ditunjukan maka hasilnya akan lebih baik dari pada tidak.

Dengan prilaku dan niat ritual sambil berjalan dan duduk ini juga bermanfaat bagi manusia dan makhuk hidup dimana saja, dengan kekuatan pancaran cinta kasih maka kehidupan ini juga akan menghasilkan buah pahala karma baik, namun dengan banyak berbuat baik dengan niat saja maka itu juga sudah menghasilkan suatu buah karma naik, yang nantinya suatu ketika akan menghasilkan jasa kebajikan untuk di terima dikemudian hari dan kehidupan sekarang, Prilaku yang baik mencerminkan niat dan pikiran yang baik dengan wajah seseorang dapat diprediksi dengan tingka-laku baik dan jahat dan buruknya prilaku itu, namun itu bisa di ubah sedemikan rupa, apabila dengan mau mempunyai niat untuk berbuat baik untuk dirinya sendiri dan orang lain itu, jadi dengan kondisi lingkungan dimana saja perbuatan baik itu bisa dilakukan dan jangan pernah untuk malu berbuat baik, dengan berbuat jahat maka akan lebih malu dari kehidupan banyak berbuat baik, jadilah orang yang percaya pada diri sendiri dan bijaksana menentukan kehidupan dan banyak melatih diri dari pembebasan kehdiupan ini yang penu penderitaan, dengan banyak berbuat baik dan Meditasi maka kepercayaan kepada Tuhan Buddha akan terbebaskan dari rantai penderitan yang begitu banyak menghampiri umat manusia itu. Bagi seorang Petapa dengan niat dan tujuan itulah para Buddha dan Bodhisatvaya dan para dewa dan dewi merasa bahagia di alam surga, melihat manusia juga rajin dengan banyak melatih diri dari pembebasan itu, maka manusia juga bisa mencapai tingkat-tingkat suci dengan melatih diri Meditasi, maka manusia juga bisa mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha,Bodhisatvaya dan para dewa dan dewi dan masuk surga.

Kegitan ini juga banyak bermafaat bagi manusia dan makhluk hidup dimana saja, dengan melihat kondisi setiap prilaku hidup juga maka manusia bisa memperbaiki hidup, tarap hidupnya yang baik dengan melihat setiap perkembangan jaman, maka dengan niat baik dengan tujuan yang baik juga  setiap kehidupan ini bisa di ubah dari hal sekecil apapun, dengan mau dan mulai merubah setiap kehidupan, misalnya orang kaya dengan begitu banyak bergelimpang harta dengan prilaku berfoya-foya banyak berbuat masiat dan berbuat jahat, maka itu juga berubah dari kaya menjadi jatuh miskin, sedangkan yang miskin banyak berbuat baik dan banyak menabung, banyak Meditasi berbuat baik pada dirinya dan orang lain, maka ini juga berubah dari miskin menjadi orang kaya harta benda dan teman, Banyak orang berpikir berbuat baik itu sulit dan ramban dalam kehidupan, akan tetapi justru orang yang bijaksana berbuat baik walaupun lamban dan sulit itu yang akan merubah hidupnya dari ketidak tahuan manjadi tahu,sebaliknya bagi setiap orang yang mempunyai niat jahat maka hasil yang begitu cepat juga akan lenyap begitu cepat, mengapa demikian ini yang disebut dengan sebab musabab yang saling bergantungan yaitu hukun karma, tidak suatu dalih apa pun di dunia ini yang tidak bisa di ubah dengan pikiran dan niat perbuat ini, yang penting jangan yang baik di ubah menjadi yang jahat,wah ini celaka....!akan tetapi dengan pikiran dan niat saja, walaupun sediki demi sedikit maka juga akan banyak mengahasilkan,"istilahnya sedikit demi sedikit dikumpulkan maka akan memjadi bukti".

Dengan kegiatan baik ini dengan Pindapatta sambil meniatkan berbuat baik dan pancaran cinta kasih inilah, maka semua kehidupan akan berubah hal yang negatip menjadi hal yang positip, hasilnya juga dengan berkha dari umat Buddha yang berbuat baik dengan mengumpulkan hasil dana kebutuhan hidupnya didanakan kepada bhikkhu sangha, maka kesempatan untuk berbuat baik berdana juga ada pahalanya dari buah karma baik, begitu juga hasil Pindapatta ini juga akan didanakan kembali kepada Umat manusia, tentunya khususnya umat Buddha yang membutuhkan dan umunya umat manusia yang membutuhkannya. Seperti Panti jompo, Panti Asuhan, kaum duafa, fakir miskin, anak jalanan dan bagainya itu, dengan Pindapatta juga dan niat sambil menerima dan ritual juga sudah berjalan dengan pancaran cinta kasih kepada manusia dan makhluk hidup dan diberikan kembali kepada semua manusia dan semoga mahkluk hidup berbahagia dimana saja, begitu juga umat Buddha dengan mencurahkan pikiran dan tenaga dengan niat baik ini, juga akan menghasilkan dana karma baik pikiran dan niat berbuat baik ini, bagi umat Buddha walapun cuman bisa ikut dan mengumpulkan dengan karung ini juga sudah mengasilkan buah karma baik ini dikemudian hari.

Thursday, November 25, 2010

Pindapatta dan hafal paritta suci



Pindapatta dapat dilakukan setiap hari tentunya suatu ritual dari Ajaran sang Buddha itu,  dalam menjalankan setiap hari ini juga dapat merenungkan dengan kaki langka demi langka untuk sambil menghafal Paritta suci setiap hari.

Dalam kehidupan Pindapatta dapat di lakukan setiap hari dengan konsentrasi disaat itu berjalan dan merenungkan langka-demi langka berjalan dan sambil menghafal Paritta suci, ini merupakan praktek yang bisa dilakukan setiap hari didalam kehidupan ritual, tentunya semua itu dari niat diri sendiri untuk mau melatih diri dalam hal Dhamma dari Ajaran sang Buddha, dapat kita lihat dalam kehidupan masa lampau para Bhikkhu yang begitu rajin dalam hal bertapa dan samdhi  dan disamping itu banyak hal lagi yang bisa dikerjakan berupa intropeksi diri dengan kegiatan sehari-hari, akan tetapi semua itu bisa berjalan dengan baik kalau latihan dalam hidup itu, merupakan Dhamma yang telah berjalan dengan sendirinya, walupun dari lingkungan diri sendiri dan tuntunan dari Ajaran sang Buddha itu berjalan dalam kehidupan ritual dan Meditasi itu, setiap kehidupan dalam spiritual tentunya banyak yang bisa di ambil dalam hikmahnya dalam suatu latihan, baik Pindapatta dan belajar dalam kehidupan sehari-hari tentunya melatih otak dan daya ingat yang kadang-kadang setiap manusia bisa mengalami kelupaan mengigat sesuatu yang pernah dia ingat itu, Jadi setiap latihan selalu di ulang-ulang alangkah lebih baik dari sebelumnya, seperti halnya dengan menghafal suatu Paritta suci yang juga selalu di ulang-ulang supaya daya ingat lebih tajam dan tetap mengigatnya dan terbiasa dalam hal membaca Paritta itu, Meskipun latihan itu dilakukan dengan barengan bersama disaat Pindapatta sambil membaca Paritta suci, semua itu tentunya di lakukan dalam hati kecil dan suara yang amat kecil dari mulut dan sambil berjalan Pindaptta itu dengan sambil menghafal Paritta suci setiap hari.

Renungan ini bisa berjalan dengan lebih baik disaat ritual Pindapatta, sambil berjalan baca atau menghafal Paritta suci dan berjalan sepanjang jalan, disaat itu juga ritual pun berjalan dan Pindapatta itu pun berjalan dengan Paritta yang baca setiap hari sambil menghafal Paritta suci, maka daya ingat makin baik dan ritual untuk berkah pelimpahan jasa bagi umat yang berdana disaat itu. Lebih baik dan ritual pun berjalan dengan secara Spirituality Pindapatta dan hafal Paritta suci itu secara langsung atau tidak langsung terbekhai secara pelimpahan jasa, disaat pula umat memberikan dana makana kepada para Bhikkhu disaat itu. Semu ini akan lebih baik bagi keduanya dalam hal ritual si Bhikkhu dapat dengan muda mengigat semua Paritta suci sedangkan umat dapat berkah dari si Bhikkhu disaat itu lagi berjalan Pindapatta sambil menghafal Paritta suci itu. Ini semua dapat di lakukan setiap hari dipagi hari setelah bagun pagi hari dan siap untuk melakukan Pindapatta setiap hari dalam ritual dari Ajaran Sang Buddha itu. Pada jaman sekarang tidak berbeda jauh dengan sekarang karena Vinaya yang dijalankan selalu sama dari jaman kejaman itu, setiap ritual itu berjalan dengan baik, walupun jaman sudah berubah dan ilmu pengetahuan lebih jauh berkembang dari pada jaman dahulu, akan tetapi semua itu sama saja yang penting mau menpraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, kemudian ini akan lebih baik dalam hal segalah bentuk pikiran, prilaku, moral, etika dan latihan kehidupan ritual dapat berjalan tentunya kembali pada lingkunga masing-masing itu.

Perjalan suatu ritual berjalan dengan baik, tentunya didorong oleh pengertian dan perturan yang ada seperti vinaya, kalau Ajaran Agama Buddha itu. Dapat di lihat setiap kehidupan Pindapatta ini berjalan dengan begitu indah dan jaman kejaman selalu begitu, meskipun sang Buddha telah lama parinibana dari 2554 BE sekitar 500 yang lalu,  akan tetapi Ajaran dari jaman dahulu bisa di praktekkan dalam kehidupan jaman sekarang dan seterusnya dalam kehidupam masa akan datang  dan selalu begitu dalam Ajaran sang Buddha itu,  Semua itu dari ketekunan juga yang didorong dari dalam untuk mau berlatih diri sendiri dari Ajaran Sang Buddha, tentunya menganut Agama Buddha dan semua amat baik dari jaman kejaman selalu bertemu atau ketemu Ajaran Sang Buddha,  sangat bersukhur bertemu dan ketemu dengan Ajaran Sang Buddha baik kelahiran lampau dan kelahiran akan datang selalu begitu dan dapat mendalami Ajaran sang Buddha dan tekun belajar, semua ini adalah hasil dari latihan dan buah karma yang ditanam setiap hari dan menghasilkan buah karma yang baik bertemu terus Ajaran Agama Buddha itu. Setelah lihat ada orang yang lahir dalam bersama Ajaran Sang Buddha akan tetapi sangat sulit untuk belajar dari Ajaran Sang Buddha dan ada orang yang ingin belajar akan tetepi disaat itu Ajaran Sang Buddha tidak ada, seperti halnya atau istilahnya orang ingin belajar Agama Buddha akan tetapi beragama yang lain, orang yang malas dan sampai kehidupan alam hewan Misalnya: seperti kucing ingin belajar Agama cuman bisa melihat dan tidak dapat mengeti. walupun si kucing ingin sekali belajar Agama Buddha, meskipun Ajaran Agama Buddha itu hidup bersamanya disaat itu, apalagi kalau kehidupan yang lain seperti alam yang lebih rendah yang tidak Ada Ajaran Sang Buddha dan disaat kehidupannya di alam itu. Begitu sulitnya .....itu?jadi begitu bertemu bersama dan dapat belajar maka belajarlah, mendalaminya sampai semuanya dan kembangkan Ajaran Sang Buddha itu. Juga  akan bermanfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup dimana pun berada itu. Untuk bagi kesejahteran umat manusia dan makhluk hidup yang lain juga.

Friday, August 6, 2010

Berita Dhamma Masa Vassa di Vihara Tanda Bhakti Bandung



Di tahun Buddha 2554 terhitung sejak sang Buddha sakyamuni Buddha Parinirvana. Kali ini pada masa vassa (saat seorang Bhikkhu berdiam diri selama 3 bulan di vihara).

Bagi seorang Bhikkhu Sangha adalah kewajiban,maka tahun ini vihara Tanda Bhakti Bandung mendapatkan kunjungan Dhamma dan telah tinggal seorang Bhikkhu,dengan indentitas sebagai berikut:

Data diri:
Nama :Y.M.Bhante Candasilo
(sangha Agung Indonesia)
Nama kecil :Tjung Teck
Tempat/Tgl.lahir :Medan 13 mei 1969
Upasampada di :Wat Thum Pho,Buriram Propinsi Thailand,tahun 2006
Upasaka di :Vihara Borobudur,jl.Imam Bonjol no.21 Medan.
(Murid dari Y.M.Bhante Jinadhammo Mahathera.)
Perna ikut Pabbajja samanera di vihara kassapa di langkat,Medan Sumatera utara.
Nama Upajaya :long Pho Authapanno Mahathera.
ACariya :Achan Tik Mahathera.

Pendidikan Formal:

SD : LULUS SD Sekolah Hayam Wuruk,Medan
SMP : LULUS SMP Sekolah W.R.Supratman,Medan
SMA : LULUS SMA Sekolah W.R.Supratman,Medan

Perna kuliah:
- Agama Buddha di Institut Ilmu Agama Buddha Smaratungga,Boyolali cabang Medan.(sudah jadi Bhikkhu),sudah lulus S.1
-Di Physicology di USU(Universitas Sumatera Utara) Dengan cara kuliah melalui computer Internet online.
-Tahun 2010 sedang mengikuti kuliah di sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha "Tanah suci",pimpinan Suhu Beny di vihara Avalokitesvara,komplek Perumahan cemara Asri,Medan

Kegitan Selama Masa Vassa 2554 BE/2010

Pesan Bhante : kita umat dan simpatisan dengan penuh perasaan Metta agar Selama bhante menjalani masa Vassa di vihara Tanda Bhakti Bandung,demi kemajuan Umat Buddha di vihara Tanda Bhakti Bandung khususnya dan umat Buddha kota Bandung pada umumnya,beliau mengundang dan mengajak umat seluruhnya untuk bersama-sama melatih diri dengan ;ikut Buddhist chanting pagi dan malam (kebhaktian,aktif dalam kegiatan sosial Spiritual,kunjungan ke panti sosial anak terlantar,panti wredha rumah orang tua jompo,ke penjara (lembaga pemasyarakatan) dan sebaginya.dan memberi kesempatan kepada umat Buddha untuk berdana makanan kepada Bhikkhu.Setiap pagi dan PINDAPATTA.

Rencana jadwal kegiatan Bhante candasilo selama Melaksanakan Vassa di vihara Tanda Bhakti,Bandung (Tanggal 25 juli 2010 S/D 27 oktober 2010):
  1. Pindapatta (menerima persembahan dana makanan)pukul 07.00 pagi (setiap hari)
  2. Morning Chanting (Pembacaan Paritta pagi),setiap hari pukul 08.00.Bagi umat yang berminat dapat mengikutinya,di Bhaktisala vihara Tanda Bhakti,Bandung.
  3. Setiap hari latihan Meditasi,Bagi umat yang berminat di perkenankan belajar meditasi selama 1 jam yaitu jam 15.00-16.00 dengan bimbingan Bhante,dilanjutkan dengan diskusi dan tanyak jawab selama 30 menit.
  4. Chanting malam (Pembacaan Paritta malam),setiap hari ,pukul 19.00,terus Meditasi,Tanya jawab dengan Bhante tentang Meditasi dan Agama Buddha Umum selama 60 menit dan selesai pukul 21.00 wib.
  5. Rencana Bhante membentuk Panitia Pindapatta Massal,mengumpulkan makanan kaleng/makanan kering,sembako, dan uang,dimana hasil dari semua nanti rencana di sumbangkan ke Yayasan Sosial,Panti Rumah Orang Tua jompo,Panti Asuhan anak Terlantar,ke penjara/Rumah lembaga Pemasyarkatan.
  6. Pindapatta bunga(sesuai dengan cerita riwayat Buddha setelah akhir Vassa)memberikan Bunga.
PENGURUS KEBAKTIAN DAN BACA KITAB SUCI-LIAM KENG
VIHARA TANDA BHKATI(SENG ONG BIO)
JL,VIHARA NO.3(JL.KELENTENG)
BANDUNG-KODE POS 40181.
TEL.(022)6001445.


Monday, May 24, 2010

Pindapatta di Metta karuna

Pindapatta adalah suatu ritual dimana kegiatan ini dilaksanakan oleh para Bhikkhu sangha dari anggota  Vihara bersama para Bhikkhu yang diundang dengan tujuan Pindapatta, yang mempunyai tujuan dan rute yang telah ditentukan oleh panitia dan para anggotanya, seperti hal dengan gambar ini kegiatan Pindapatta ini di laksanakan di Vihara Avalokitesvara yang mempunyai rute mengelilingi kota tebing tinggi dan kembali ke Vihara. Semua ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada umat untuk berdana, baik umat Buddha yang sekitar kota tersebut, jadi pindapatta ini bisa dilakukan oleh panitia umat dari Vihara itu. Kesempatan untuk melakukan kebajikan untuk berdana pun dapat dipraktekan didalam kehidupan sehari-hari itu. Kemudian setiap perjalanan dan rute yang telah ditentukan merupakan kesempatan bagi umat untuk berdana makanan baik apa saja makanan itu.
Seperti dilihat dalam gambar ini disaat dimana Pindapatta masal ini akan berjalan,  para Bhikkhu pun lagi bersiap-siap untuk pergi Pindapatta bersama-sama dengan rute yang telah ditentukan oleh penitia dan umat, dan setelah Pindapatta Para Bhikkhu sangha akan pun makan bersama-sama didalam Vihara Metta karuna itu.  Semua ini dapat dilihat dengan kondisi para Bhikkhu duduk di tempat yang telah disediakan oleh panitia itu.

Thursday, July 16, 2009

Bunga teratai dan Meditasi

Ditulis oleh : Mr.Tjung teck
Dalam ilmu penelitian dan penemuan ilmu Spirituality dan Pindapatta dan terciptanya ilmu Spirituality dan Pindapatta kehiduapan sehari-hari dalam praktek

Bunga teratai begitu terlihat disaat pagi hari dimana matahari telah muncul dan menyinari bunga teratai ini, bunga teratai ini berkembang disaat pagi hari bersama bersama kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain, dengan melihat semua kegiatan hidup manusia yang begitu banyak dengan karya kehidupannya masing-masing, semua itu seperti pikiran yang muncul disaat itu berupa bagaikan bunga teratai yang mampunyai banyangan akibat dari sinar matahari yang menyinari itu. Jadi kalau bunga teratai itu muncul di pagi hari bersama sinar Matahari yang disaat  menyinari semua isi bumi ini dan alam sekitarnya, sinar matahari yang menyinari bunga teratai itu terlihat bagaikan cermin yang terlihat bunga teratai, akan tetapi sesunggunya cuman banyangan bunga teratai dari aslinya dari banyangan dari air, begitu juga setiap kehidupan umat manusia yang selalu diliputi oleh setiap permasalahan yang timbul disetiap hari dalam kehidupan manusia yang tentunya merupakan hal patut disukuri, kehidupan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan, sedangkan yang kurang beruntung hal demikian juga dapat banyak membenah diri dan belajar untuk hidup lebih baik dari yang sebelumnya dari bermacam-macam permasalahan hidup sehari-hari, akan tetapi semua kehidupan pengendalian hal yang paling penting baik pikiran dan perbuatan supaya kehidupan ini terjamin dalam kehidupan dan terhindar dari masalah yang mempersulit kehidupan ini, jadi kehidupan ini bagaikan bunga teratai yang tercemin oleh air dan seolah-olah menampakan aslinya, yang sebenarnya aslinya berada di sampin, begitu juga kehidupan ini yang selalu membayangi disetiap kehidupan umat manusia ini dari hal ketidak percaya diri, loba, dosa, dan moha,  banyangan baik dan buruk selalu mengerogoti disetiap kehidupan ini sedangkan dirinya sendiri berada disampinya perbuatan itu baik dan buruk dari semua perbuatan itu.

Begitu setelah menjalankan setiap Spirituality dari Pindapatta dapat direnungkan dengan konsentrasi berupa Meditasi berjalan dengan penuh melihat betapa indahnya hidup ini, dengan hidup bersama kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada disekitar, seperti juga pikiran yang muncul disaat itu bersama-sama untuk hidup penuh Metta Cinta kasih yang dipancarkan ke selulu alam semesta, kepada manusia dan makhluk hidup yang lain, walaupun konsentrasi Pindapatta dan Meditasi jalan, pikiran yang muncul disaat itu terasa tenang dan bahagia bagaikan bunga teratai yang terbayang di dalam air yang tenang, sedikit tergoyang itu pun tiupan angin dipagi hari bersama bunga yang bergoyang ditiup angin, sepanjang jalan untuk Pindapatta pun berjalan dengan hembusan angin pagi yang bertiup dengan tenang, dan segar hawa dan udara di pagi sampai dengan kemudian mata melihat sekeliling jalur jalan, mulai terlihat keatas begitu indah alam ciptaan ini dengan makhluk lain yang dari angkasa itu. Berupa burung banggau yang terbang kian kemari baik yang pergi dan datang kesarang dimana tempat para burung banggau beristirahat di tempat kumbangan air dari lokasi komplek camara asri itu.

Monday, July 13, 2009

Pindapatta Meditasi jalan

Ditulis oleh : Mr.Tjung teck atau ven. candasilo
Dalam ilmu penelitian dan penemuan ilmu Spirituality Pindapatta dan terciptanya ilmu Spirituality Pindapatta kehiduapan sehari-hari dalam praktek

Pindapatta merupakan Spirituality dalam kehidupan sehari-hari untuk memberi kesempatan kepada umat Buddha berdana makanan dan minuman, para Bhikkhu mulai menjalankan aktifitas spirituality dari Pindapatta itu setiap pagi hari, Meditasi juga dapat dilakukan dalam melaksanakan Pindapatta berjalan dengan konsentrasi berjalan, meditasi tentunya konsentrasi meditasi berjalan dengan kesadaran penuh untuk melihat jalan, kesadaran dari indra kehidupan manusia itu, Jadi disaat berjalan Meditasi pun mulai berjalan dengan perlahan-lahan langka kaki dari mulai berjalan untuk Pindapatta itu, Sampai dengan melepas semua pikiran, prilaku, objeck, untuk mulai konsentrasi akan meditasi berjalan melalui semua kesadaran akan Pindapatta dan Meditasi berjalan dimana semua itu dapat di lakukan disaat kegiatan sehari-hari. Melihat setelah bagun pagi di saat bangun dari Meditasi duduk selama sepanjang subuh dan memasuki pagi hari. Meditasi pun bisa dilanjutkan disaat berdiri dan mengerakan badan dengan perlahan-lahan dan konsentrasi akan kesadaran, bilamana akan mulai berjalan dan bangun dari tempat duduk, setelah itu mata pun mulai terbuka dengan perlahan-lahan untuk melihat sekeliling ruangan dan melihat keluar dari jendela, mulai berjalan untuk siap-siap Pindapatta, kemudian langka kaki berjalan pun dengan konsentrasi akan Meditasi dan sedikit kepala mulai bergerak untuk melihat sana kemari, selama meditasi merasa kaku dan kepala tegak selama meditasi, setelah kepala mulai bergerak perlahan-lahan dan mata pun mulai melihat selulu lingkungan alam sekitarnya terutama kepala dan kedua bola mata melihat sedikit keatas, tentunya melihat matahari yang mulai menampakan sinarnya di pagi hari yang merupakan sinar yang terang menyinari selulu alam semesta ini, disaat itu juga sinar matahari itu pun menyinari tubuh yang berjalan keluar dari pintu vihara dan menampakan bayangan yang para Bhikkhu berjalan untuk pindapatta, dipagi hari itu meditasi mulai berjalan dengan meditasi berjalan dengan kaki melangka satu persatu, dengan perlahan-lahan mengikuti rute yang telah ditentukan dalam selama perjalan pindapatta, beserta itu juga setiap banyang sinar matahari selalu mengikuti tubuh yang bergerak dalam berjalan. Meditasi pun berjalan dengan perlahan-lahan seperti bayangan sinar matahari yang menyinari para Bhikkhu itu, banyak orang mengatakan setiap meditasi pikiran selalu muncul dan lenyap di kalah lagi duduk meditasi dan meditasi berjalan ini merupakan hal yang wajar, siap saja dapat mengalami hal sedemikian rupa dalam meditasi, mengapa ..? begitu pula seperti hal yang dijalankan para Bhikkhu yang mulai Pindapatta dipagi hari dan berjalan dengan Meditasi jalan, seperti pikiran muncul disaat matahari menyinari tubuh para bhikkhu itu. Merupakan bayangan timbul disaat itu, sedangkan bayangan itu terlihat tetap, tetapi sebenarnya tubuh para Bhikkhu itu sudah berjalan dan bayangan terlihat tidak bergerak,begitu juga pikiran yang lenyap di kalah muncul bagaikan bayangan yang tidak bergerak namun pikiran sebenarnya lenyap bagaikan tubuh para Bhikkhu, berjalan untuk Pindapatta dan Meditasi jalan itu merupakan praktek yang di jalankan dalam kehidupan dalam Spirituality untuk dalam hal konsentrasi,kesadaran dan perkembangan batin dari semua masalah kemerosotan batin yang sebenarnya dapat terjadi dimana saja,kapan saja dan sebagainya dari setiap kehidupan ini,jadi banyak berlatih merupakan yang baik melihat kehidupan dari diri sendiri dan bayangan kehidupan sendiri baik pikiran dan prilaku di dalam kehidupan itu yang sebenarnya kembali ke pada intropeksi diri dengan Ehipasiko.
Bayangan seperti teratai yang muncul di saat pagi hari sinar matahari menyinari bunga dan daun teratai itu,sehingga meningalkan bayangan dari air dengan berhujud teratai di dalam kolam yang di lihat kadang bercahaya bersama air di dalamnya,namun sebenarnya teratai yang semua merupakan hujud kesadaran yang sebenarnya yang berhujud nyata dari bunga teratai itu yang di lihat mata sangat indah di pagi hari dan sinar matahari turut menyinari kehidupan teratai itu,sehingga banyangan pun sebagai hujud yang bisa menyerupai teratai asali namun hujudnya cuman bayangan sekejap dari bunga teratai itu,begitu juga prilaku setiap pagi hari para bhikkhu bagun pagi hari dan mulai untuk berpindapatta dan meditasi jalan seperti teratai hujud para bhikkhu untuk pindapatta sedangkan banyangan merupakan kilesa dari kekotoran batin yang harus di praktekan dimana seperti pikiran yang muncul dan lenyap bagaikan bayangan matahari yang menyinari tubuh para bhikkhu itu setiap saat dimana para bhikkhu berjalan sepanjang untuk pindapatta itu,namun sebenarnya sinar matahari yang mempunyai cahaya yang begitu banyak kebutuhan akan kehidupan dari semua alam semesta dan manusia,makhluk hidup sekitarnya yang membutukan akan penerangan itu,jadi pikiran yang baik dan benar mempunyai panna maka akan bisa menyinari kehidupan seperti sinar matahari sedangan bayangan bagaikan perbuatan jahat dari pikiran yang akan membawak dari kegelapan batin dari kehidupan yang selalu menghantui pikiran, akan tetapi ini merupakan bagaikan bayangan sinar yang menyinari tubuh ini sehingga jati diri bisa terlihat dengan hujud bayangan dari tubuh ini dan selalu mengikuti kemana tubuh ini pergi begitu juga dengan pikiran yang muncul dan tengelam itu di setiap saat.