Iklan

Thursday, July 16, 2009

Bunga teratai dan Meditasi

Ditulis oleh : Mr.Tjung teck
Dalam ilmu penelitian dan penemuan ilmu Spirituality dan Pindapatta dan terciptanya ilmu Spirituality dan Pindapatta kehiduapan sehari-hari dalam praktek

Bunga teratai begitu terlihat disaat pagi hari dimana matahari telah muncul dan menyinari bunga teratai ini, bunga teratai ini berkembang disaat pagi hari bersama bersama kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain, dengan melihat semua kegiatan hidup manusia yang begitu banyak dengan karya kehidupannya masing-masing, semua itu seperti pikiran yang muncul disaat itu berupa bagaikan bunga teratai yang mampunyai banyangan akibat dari sinar matahari yang menyinari itu. Jadi kalau bunga teratai itu muncul di pagi hari bersama sinar Matahari yang disaat  menyinari semua isi bumi ini dan alam sekitarnya, sinar matahari yang menyinari bunga teratai itu terlihat bagaikan cermin yang terlihat bunga teratai, akan tetapi sesunggunya cuman banyangan bunga teratai dari aslinya dari banyangan dari air, begitu juga setiap kehidupan umat manusia yang selalu diliputi oleh setiap permasalahan yang timbul disetiap hari dalam kehidupan manusia yang tentunya merupakan hal patut disukuri, kehidupan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan, sedangkan yang kurang beruntung hal demikian juga dapat banyak membenah diri dan belajar untuk hidup lebih baik dari yang sebelumnya dari bermacam-macam permasalahan hidup sehari-hari, akan tetapi semua kehidupan pengendalian hal yang paling penting baik pikiran dan perbuatan supaya kehidupan ini terjamin dalam kehidupan dan terhindar dari masalah yang mempersulit kehidupan ini, jadi kehidupan ini bagaikan bunga teratai yang tercemin oleh air dan seolah-olah menampakan aslinya, yang sebenarnya aslinya berada di sampin, begitu juga kehidupan ini yang selalu membayangi disetiap kehidupan umat manusia ini dari hal ketidak percaya diri, loba, dosa, dan moha,  banyangan baik dan buruk selalu mengerogoti disetiap kehidupan ini sedangkan dirinya sendiri berada disampinya perbuatan itu baik dan buruk dari semua perbuatan itu.

Begitu setelah menjalankan setiap Spirituality dari Pindapatta dapat direnungkan dengan konsentrasi berupa Meditasi berjalan dengan penuh melihat betapa indahnya hidup ini, dengan hidup bersama kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada disekitar, seperti juga pikiran yang muncul disaat itu bersama-sama untuk hidup penuh Metta Cinta kasih yang dipancarkan ke selulu alam semesta, kepada manusia dan makhluk hidup yang lain, walaupun konsentrasi Pindapatta dan Meditasi jalan, pikiran yang muncul disaat itu terasa tenang dan bahagia bagaikan bunga teratai yang terbayang di dalam air yang tenang, sedikit tergoyang itu pun tiupan angin dipagi hari bersama bunga yang bergoyang ditiup angin, sepanjang jalan untuk Pindapatta pun berjalan dengan hembusan angin pagi yang bertiup dengan tenang, dan segar hawa dan udara di pagi sampai dengan kemudian mata melihat sekeliling jalur jalan, mulai terlihat keatas begitu indah alam ciptaan ini dengan makhluk lain yang dari angkasa itu. Berupa burung banggau yang terbang kian kemari baik yang pergi dan datang kesarang dimana tempat para burung banggau beristirahat di tempat kumbangan air dari lokasi komplek camara asri itu.

Monday, July 13, 2009

Pindapatta Meditasi jalan

Ditulis oleh : Mr.Tjung teck atau ven. candasilo
Dalam ilmu penelitian dan penemuan ilmu Spirituality Pindapatta dan terciptanya ilmu Spirituality Pindapatta kehiduapan sehari-hari dalam praktek

Pindapatta merupakan Spirituality dalam kehidupan sehari-hari untuk memberi kesempatan kepada umat Buddha berdana makanan dan minuman, para Bhikkhu mulai menjalankan aktifitas spirituality dari Pindapatta itu setiap pagi hari, Meditasi juga dapat dilakukan dalam melaksanakan Pindapatta berjalan dengan konsentrasi berjalan, meditasi tentunya konsentrasi meditasi berjalan dengan kesadaran penuh untuk melihat jalan, kesadaran dari indra kehidupan manusia itu, Jadi disaat berjalan Meditasi pun mulai berjalan dengan perlahan-lahan langka kaki dari mulai berjalan untuk Pindapatta itu, Sampai dengan melepas semua pikiran, prilaku, objeck, untuk mulai konsentrasi akan meditasi berjalan melalui semua kesadaran akan Pindapatta dan Meditasi berjalan dimana semua itu dapat di lakukan disaat kegiatan sehari-hari. Melihat setelah bagun pagi di saat bangun dari Meditasi duduk selama sepanjang subuh dan memasuki pagi hari. Meditasi pun bisa dilanjutkan disaat berdiri dan mengerakan badan dengan perlahan-lahan dan konsentrasi akan kesadaran, bilamana akan mulai berjalan dan bangun dari tempat duduk, setelah itu mata pun mulai terbuka dengan perlahan-lahan untuk melihat sekeliling ruangan dan melihat keluar dari jendela, mulai berjalan untuk siap-siap Pindapatta, kemudian langka kaki berjalan pun dengan konsentrasi akan Meditasi dan sedikit kepala mulai bergerak untuk melihat sana kemari, selama meditasi merasa kaku dan kepala tegak selama meditasi, setelah kepala mulai bergerak perlahan-lahan dan mata pun mulai melihat selulu lingkungan alam sekitarnya terutama kepala dan kedua bola mata melihat sedikit keatas, tentunya melihat matahari yang mulai menampakan sinarnya di pagi hari yang merupakan sinar yang terang menyinari selulu alam semesta ini, disaat itu juga sinar matahari itu pun menyinari tubuh yang berjalan keluar dari pintu vihara dan menampakan bayangan yang para Bhikkhu berjalan untuk pindapatta, dipagi hari itu meditasi mulai berjalan dengan meditasi berjalan dengan kaki melangka satu persatu, dengan perlahan-lahan mengikuti rute yang telah ditentukan dalam selama perjalan pindapatta, beserta itu juga setiap banyang sinar matahari selalu mengikuti tubuh yang bergerak dalam berjalan. Meditasi pun berjalan dengan perlahan-lahan seperti bayangan sinar matahari yang menyinari para Bhikkhu itu, banyak orang mengatakan setiap meditasi pikiran selalu muncul dan lenyap di kalah lagi duduk meditasi dan meditasi berjalan ini merupakan hal yang wajar, siap saja dapat mengalami hal sedemikian rupa dalam meditasi, mengapa ..? begitu pula seperti hal yang dijalankan para Bhikkhu yang mulai Pindapatta dipagi hari dan berjalan dengan Meditasi jalan, seperti pikiran muncul disaat matahari menyinari tubuh para bhikkhu itu. Merupakan bayangan timbul disaat itu, sedangkan bayangan itu terlihat tetap, tetapi sebenarnya tubuh para Bhikkhu itu sudah berjalan dan bayangan terlihat tidak bergerak,begitu juga pikiran yang lenyap di kalah muncul bagaikan bayangan yang tidak bergerak namun pikiran sebenarnya lenyap bagaikan tubuh para Bhikkhu, berjalan untuk Pindapatta dan Meditasi jalan itu merupakan praktek yang di jalankan dalam kehidupan dalam Spirituality untuk dalam hal konsentrasi,kesadaran dan perkembangan batin dari semua masalah kemerosotan batin yang sebenarnya dapat terjadi dimana saja,kapan saja dan sebagainya dari setiap kehidupan ini,jadi banyak berlatih merupakan yang baik melihat kehidupan dari diri sendiri dan bayangan kehidupan sendiri baik pikiran dan prilaku di dalam kehidupan itu yang sebenarnya kembali ke pada intropeksi diri dengan Ehipasiko.
Bayangan seperti teratai yang muncul di saat pagi hari sinar matahari menyinari bunga dan daun teratai itu,sehingga meningalkan bayangan dari air dengan berhujud teratai di dalam kolam yang di lihat kadang bercahaya bersama air di dalamnya,namun sebenarnya teratai yang semua merupakan hujud kesadaran yang sebenarnya yang berhujud nyata dari bunga teratai itu yang di lihat mata sangat indah di pagi hari dan sinar matahari turut menyinari kehidupan teratai itu,sehingga banyangan pun sebagai hujud yang bisa menyerupai teratai asali namun hujudnya cuman bayangan sekejap dari bunga teratai itu,begitu juga prilaku setiap pagi hari para bhikkhu bagun pagi hari dan mulai untuk berpindapatta dan meditasi jalan seperti teratai hujud para bhikkhu untuk pindapatta sedangkan banyangan merupakan kilesa dari kekotoran batin yang harus di praktekan dimana seperti pikiran yang muncul dan lenyap bagaikan bayangan matahari yang menyinari tubuh para bhikkhu itu setiap saat dimana para bhikkhu berjalan sepanjang untuk pindapatta itu,namun sebenarnya sinar matahari yang mempunyai cahaya yang begitu banyak kebutuhan akan kehidupan dari semua alam semesta dan manusia,makhluk hidup sekitarnya yang membutukan akan penerangan itu,jadi pikiran yang baik dan benar mempunyai panna maka akan bisa menyinari kehidupan seperti sinar matahari sedangan bayangan bagaikan perbuatan jahat dari pikiran yang akan membawak dari kegelapan batin dari kehidupan yang selalu menghantui pikiran, akan tetapi ini merupakan bagaikan bayangan sinar yang menyinari tubuh ini sehingga jati diri bisa terlihat dengan hujud bayangan dari tubuh ini dan selalu mengikuti kemana tubuh ini pergi begitu juga dengan pikiran yang muncul dan tengelam itu di setiap saat.

Sunday, July 12, 2009

Pindapatta bersama umat di vihara Mahasampatti



Pindapatta kembali di lakukan di vihara Mahasampatti di Medan dengan tujuan dan rute bersama-sama umat dan bersama itu pindapatta pun di lakukan di pagi hari dimana umat dan panitia sudah siap dari awal dengan menunggu bantenya keluar dari pintu vihara dan bersama-sama para bhikkhu disaat itu juga mulai jalan dan pindapatta bersama-sama, dengan itu melihat begitu banyak umat yang menunggu di persimpangan jalan dengan mempersiapkan dana makan berupa apa saja disaat itu dan memberikan langsung kepada para bante dengan dana makanan yang di masukan kedalam pata masing-masing para bhikkhu

Wednesday, July 8, 2009

Pindapatta Bunga di Indonesia Therawadha Buddhis Center dan masa vassa



Pindapatta Bunga ini di lakukan di Indonesia Therawadha Buddhis Center di komplek cemara asli, pada waktu itu tanggal 08 july 2009 pada pukul 06.30 wib Pindapatta ini berjalan dengan mulai dari Vihara Indonsia Therawadha Buddhis center bersama-sama Bhikkhu yang di pimpin oleh bante Khemanando dan bante Candasilo beserta Bhikkhu yang lain dan Samanera, Disaat itu perjalanan di mulai dengan kondisi Pindapatta tersusun dengan berjalan kedepan dan para umat pun mulai dengan mempersembahkan bunga yang telah disediakan oleh panitia dan di bawak dari tumah untuk di persembahkan oleh para bhikkhu yang melintasi jalan yang akan di lalui,Dari setiap setiap Pindapatta yang di berikan berupa aneka ragam bunga yang telah di persiapkan oleh umat dan Panitia itu,sehingga selama perjalanan dari pindapatta itu baik ibu-ibu,bapak-bapak,orang dewasa,sampai anak-anak pun ikut berdana Bunga di saat itu dengan penuh cinta kasih kepada manusia dan Makhluk hidup dimana saja dan kesempatan umat dapat berbuat baik berdana bunga di saa itu juga,namun biasa memasuki masa vassa di Thailand juga bisa di lihat berupa umat mempersembahkan bunga yang berbentuk teratai,dupa,lilin dan bunga lainya,Seperti halnya di laksanakan di Indonesia Therawadha Buddhis center itu pada masa vassa bersama bhikkhu yang lain melakukan pindapatta bunga bersama-sama.

Melihat kebahagian dari umat
dari setiap melihat dengan baik dimana wajah umat yang begitu senang dan bahagia dimana melihat disaat bhikkhu melakukan pindapatta bunga ada yang sudah menunggu sejak dini disepanjang jalan dari pintu vihara dan sepanjang jalan menuju di luar vihara berserta panitia yang sudah sejak awal mempersiapkan bunga-bunga,dupa,lilin dan bersama-sama umat kota Medan untuk memberikan dana Bunga itu kepada bhikkhu yang akan lewat di sepanjang jalan itu,baik wajah yang begitu cerah dan bahagia yang bisa dilihat dari setiap paras wajah mereka yang penuh cintah kasih kepada manusia dan makhluk hidup baik disaat bersujud dan tangan pegang bunga dan siap akan mempersembahkan kepada bhikkhu yang akan lewat itu,jadi disaat bhikkhu lewat bermacam aneka bunga yang didapat atau di masukan kedalam patta para bhikkhu itu,sampai dengan melihat ada yang belarian dan berusaha mengejar bhikkhu yang berjalan menuju terus berjalan dengan pindapatta dan sampai berusaha mempersembahkan bunga itu kepada bhikkhu yang lewat.Begitu juga para panitia yang ikut didalan persembahan bunga dan mengikuti sepajang jalan bersama-sama para bhikkhu untuk memasukan kembali hasil bunga itu dan memindakan hasil pindapatta bunga itu ke kotak yang telah disediakan oleh panitia itu,kemudian kembali berputar kembali ke vihara dan para umat sudah siap berada di dalam sala vihara dan siap untuk melanjutkan ritual baca paritta suci sambil menunggu para bhikkhu kembali dari pindapatta dan disaat menjelang beberapa waktu kemudian para bhikkhu pun kembali ke vihara dan bergabung kembali bersama para umat dan cara memasuki masa vassa pun di praktekan langsung dan pemohonan maaf dari yang senior kepada yang junior dan akhirnya dhammadesan sedikit oleh bante khemanando dan penutupan dengan baca paritta dari panitia dan umat itu.