Iklan

Thursday, July 16, 2009

Bunga teratai dan Meditasi

Ditulis oleh : Mr.Tjung teck
Dalam ilmu penelitian dan penemuan ilmu Spirituality dan Pindapatta dan terciptanya ilmu Spirituality dan Pindapatta kehiduapan sehari-hari dalam praktek

Bunga teratai begitu terlihat disaat pagi hari dimana matahari telah muncul dan menyinari bunga teratai ini, bunga teratai ini berkembang disaat pagi hari bersama bersama kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain, dengan melihat semua kegiatan hidup manusia yang begitu banyak dengan karya kehidupannya masing-masing, semua itu seperti pikiran yang muncul disaat itu berupa bagaikan bunga teratai yang mampunyai banyangan akibat dari sinar matahari yang menyinari itu. Jadi kalau bunga teratai itu muncul di pagi hari bersama sinar Matahari yang disaat  menyinari semua isi bumi ini dan alam sekitarnya, sinar matahari yang menyinari bunga teratai itu terlihat bagaikan cermin yang terlihat bunga teratai, akan tetapi sesunggunya cuman banyangan bunga teratai dari aslinya dari banyangan dari air, begitu juga setiap kehidupan umat manusia yang selalu diliputi oleh setiap permasalahan yang timbul disetiap hari dalam kehidupan manusia yang tentunya merupakan hal patut disukuri, kehidupan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan, sedangkan yang kurang beruntung hal demikian juga dapat banyak membenah diri dan belajar untuk hidup lebih baik dari yang sebelumnya dari bermacam-macam permasalahan hidup sehari-hari, akan tetapi semua kehidupan pengendalian hal yang paling penting baik pikiran dan perbuatan supaya kehidupan ini terjamin dalam kehidupan dan terhindar dari masalah yang mempersulit kehidupan ini, jadi kehidupan ini bagaikan bunga teratai yang tercemin oleh air dan seolah-olah menampakan aslinya, yang sebenarnya aslinya berada di sampin, begitu juga kehidupan ini yang selalu membayangi disetiap kehidupan umat manusia ini dari hal ketidak percaya diri, loba, dosa, dan moha,  banyangan baik dan buruk selalu mengerogoti disetiap kehidupan ini sedangkan dirinya sendiri berada disampinya perbuatan itu baik dan buruk dari semua perbuatan itu.

Begitu setelah menjalankan setiap Spirituality dari Pindapatta dapat direnungkan dengan konsentrasi berupa Meditasi berjalan dengan penuh melihat betapa indahnya hidup ini, dengan hidup bersama kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada disekitar, seperti juga pikiran yang muncul disaat itu bersama-sama untuk hidup penuh Metta Cinta kasih yang dipancarkan ke selulu alam semesta, kepada manusia dan makhluk hidup yang lain, walaupun konsentrasi Pindapatta dan Meditasi jalan, pikiran yang muncul disaat itu terasa tenang dan bahagia bagaikan bunga teratai yang terbayang di dalam air yang tenang, sedikit tergoyang itu pun tiupan angin dipagi hari bersama bunga yang bergoyang ditiup angin, sepanjang jalan untuk Pindapatta pun berjalan dengan hembusan angin pagi yang bertiup dengan tenang, dan segar hawa dan udara di pagi sampai dengan kemudian mata melihat sekeliling jalur jalan, mulai terlihat keatas begitu indah alam ciptaan ini dengan makhluk lain yang dari angkasa itu. Berupa burung banggau yang terbang kian kemari baik yang pergi dan datang kesarang dimana tempat para burung banggau beristirahat di tempat kumbangan air dari lokasi komplek camara asri itu.

Monday, July 13, 2009

Pindapatta Meditasi jalan

Ditulis oleh : Mr.Tjung teck atau ven. candasilo
Dalam ilmu penelitian dan penemuan ilmu Spirituality Pindapatta dan terciptanya ilmu Spirituality Pindapatta kehiduapan sehari-hari dalam praktek

Pindapatta merupakan Spirituality dalam kehidupan sehari-hari untuk memberi kesempatan kepada umat Buddha berdana makanan dan minuman, para Bhikkhu mulai menjalankan aktifitas spirituality dari Pindapatta itu setiap pagi hari, Meditasi juga dapat dilakukan dalam melaksanakan Pindapatta berjalan dengan konsentrasi berjalan, meditasi tentunya konsentrasi meditasi berjalan dengan kesadaran penuh untuk melihat jalan, kesadaran dari indra kehidupan manusia itu, Jadi disaat berjalan Meditasi pun mulai berjalan dengan perlahan-lahan langka kaki dari mulai berjalan untuk Pindapatta itu, Sampai dengan melepas semua pikiran, prilaku, objeck, untuk mulai konsentrasi akan meditasi berjalan melalui semua kesadaran akan Pindapatta dan Meditasi berjalan dimana semua itu dapat di lakukan disaat kegiatan sehari-hari. Melihat setelah bagun pagi di saat bangun dari Meditasi duduk selama sepanjang subuh dan memasuki pagi hari. Meditasi pun bisa dilanjutkan disaat berdiri dan mengerakan badan dengan perlahan-lahan dan konsentrasi akan kesadaran, bilamana akan mulai berjalan dan bangun dari tempat duduk, setelah itu mata pun mulai terbuka dengan perlahan-lahan untuk melihat sekeliling ruangan dan melihat keluar dari jendela, mulai berjalan untuk siap-siap Pindapatta, kemudian langka kaki berjalan pun dengan konsentrasi akan Meditasi dan sedikit kepala mulai bergerak untuk melihat sana kemari, selama meditasi merasa kaku dan kepala tegak selama meditasi, setelah kepala mulai bergerak perlahan-lahan dan mata pun mulai melihat selulu lingkungan alam sekitarnya terutama kepala dan kedua bola mata melihat sedikit keatas, tentunya melihat matahari yang mulai menampakan sinarnya di pagi hari yang merupakan sinar yang terang menyinari selulu alam semesta ini, disaat itu juga sinar matahari itu pun menyinari tubuh yang berjalan keluar dari pintu vihara dan menampakan bayangan yang para Bhikkhu berjalan untuk pindapatta, dipagi hari itu meditasi mulai berjalan dengan meditasi berjalan dengan kaki melangka satu persatu, dengan perlahan-lahan mengikuti rute yang telah ditentukan dalam selama perjalan pindapatta, beserta itu juga setiap banyang sinar matahari selalu mengikuti tubuh yang bergerak dalam berjalan. Meditasi pun berjalan dengan perlahan-lahan seperti bayangan sinar matahari yang menyinari para Bhikkhu itu, banyak orang mengatakan setiap meditasi pikiran selalu muncul dan lenyap di kalah lagi duduk meditasi dan meditasi berjalan ini merupakan hal yang wajar, siap saja dapat mengalami hal sedemikian rupa dalam meditasi, mengapa ..? begitu pula seperti hal yang dijalankan para Bhikkhu yang mulai Pindapatta dipagi hari dan berjalan dengan Meditasi jalan, seperti pikiran muncul disaat matahari menyinari tubuh para bhikkhu itu. Merupakan bayangan timbul disaat itu, sedangkan bayangan itu terlihat tetap, tetapi sebenarnya tubuh para Bhikkhu itu sudah berjalan dan bayangan terlihat tidak bergerak,begitu juga pikiran yang lenyap di kalah muncul bagaikan bayangan yang tidak bergerak namun pikiran sebenarnya lenyap bagaikan tubuh para Bhikkhu, berjalan untuk Pindapatta dan Meditasi jalan itu merupakan praktek yang di jalankan dalam kehidupan dalam Spirituality untuk dalam hal konsentrasi,kesadaran dan perkembangan batin dari semua masalah kemerosotan batin yang sebenarnya dapat terjadi dimana saja,kapan saja dan sebagainya dari setiap kehidupan ini,jadi banyak berlatih merupakan yang baik melihat kehidupan dari diri sendiri dan bayangan kehidupan sendiri baik pikiran dan prilaku di dalam kehidupan itu yang sebenarnya kembali ke pada intropeksi diri dengan Ehipasiko.
Bayangan seperti teratai yang muncul di saat pagi hari sinar matahari menyinari bunga dan daun teratai itu,sehingga meningalkan bayangan dari air dengan berhujud teratai di dalam kolam yang di lihat kadang bercahaya bersama air di dalamnya,namun sebenarnya teratai yang semua merupakan hujud kesadaran yang sebenarnya yang berhujud nyata dari bunga teratai itu yang di lihat mata sangat indah di pagi hari dan sinar matahari turut menyinari kehidupan teratai itu,sehingga banyangan pun sebagai hujud yang bisa menyerupai teratai asali namun hujudnya cuman bayangan sekejap dari bunga teratai itu,begitu juga prilaku setiap pagi hari para bhikkhu bagun pagi hari dan mulai untuk berpindapatta dan meditasi jalan seperti teratai hujud para bhikkhu untuk pindapatta sedangkan banyangan merupakan kilesa dari kekotoran batin yang harus di praktekan dimana seperti pikiran yang muncul dan lenyap bagaikan bayangan matahari yang menyinari tubuh para bhikkhu itu setiap saat dimana para bhikkhu berjalan sepanjang untuk pindapatta itu,namun sebenarnya sinar matahari yang mempunyai cahaya yang begitu banyak kebutuhan akan kehidupan dari semua alam semesta dan manusia,makhluk hidup sekitarnya yang membutukan akan penerangan itu,jadi pikiran yang baik dan benar mempunyai panna maka akan bisa menyinari kehidupan seperti sinar matahari sedangan bayangan bagaikan perbuatan jahat dari pikiran yang akan membawak dari kegelapan batin dari kehidupan yang selalu menghantui pikiran, akan tetapi ini merupakan bagaikan bayangan sinar yang menyinari tubuh ini sehingga jati diri bisa terlihat dengan hujud bayangan dari tubuh ini dan selalu mengikuti kemana tubuh ini pergi begitu juga dengan pikiran yang muncul dan tengelam itu di setiap saat.

Sunday, July 12, 2009

Pindapatta bersama umat di vihara Mahasampatti



Pindapatta kembali di lakukan di vihara Mahasampatti di Medan dengan tujuan dan rute bersama-sama umat dan bersama itu pindapatta pun di lakukan di pagi hari dimana umat dan panitia sudah siap dari awal dengan menunggu bantenya keluar dari pintu vihara dan bersama-sama para bhikkhu disaat itu juga mulai jalan dan pindapatta bersama-sama, dengan itu melihat begitu banyak umat yang menunggu di persimpangan jalan dengan mempersiapkan dana makan berupa apa saja disaat itu dan memberikan langsung kepada para bante dengan dana makanan yang di masukan kedalam pata masing-masing para bhikkhu

Wednesday, July 8, 2009

Pindapatta Bunga di Indonesia Therawadha Buddhis Center dan masa vassa



Pindapatta Bunga ini di lakukan di Indonesia Therawadha Buddhis Center di komplek cemara asli, pada waktu itu tanggal 08 july 2009 pada pukul 06.30 wib Pindapatta ini berjalan dengan mulai dari Vihara Indonsia Therawadha Buddhis center bersama-sama Bhikkhu yang di pimpin oleh bante Khemanando dan bante Candasilo beserta Bhikkhu yang lain dan Samanera, Disaat itu perjalanan di mulai dengan kondisi Pindapatta tersusun dengan berjalan kedepan dan para umat pun mulai dengan mempersembahkan bunga yang telah disediakan oleh panitia dan di bawak dari tumah untuk di persembahkan oleh para bhikkhu yang melintasi jalan yang akan di lalui,Dari setiap setiap Pindapatta yang di berikan berupa aneka ragam bunga yang telah di persiapkan oleh umat dan Panitia itu,sehingga selama perjalanan dari pindapatta itu baik ibu-ibu,bapak-bapak,orang dewasa,sampai anak-anak pun ikut berdana Bunga di saat itu dengan penuh cinta kasih kepada manusia dan Makhluk hidup dimana saja dan kesempatan umat dapat berbuat baik berdana bunga di saa itu juga,namun biasa memasuki masa vassa di Thailand juga bisa di lihat berupa umat mempersembahkan bunga yang berbentuk teratai,dupa,lilin dan bunga lainya,Seperti halnya di laksanakan di Indonesia Therawadha Buddhis center itu pada masa vassa bersama bhikkhu yang lain melakukan pindapatta bunga bersama-sama.

Melihat kebahagian dari umat
dari setiap melihat dengan baik dimana wajah umat yang begitu senang dan bahagia dimana melihat disaat bhikkhu melakukan pindapatta bunga ada yang sudah menunggu sejak dini disepanjang jalan dari pintu vihara dan sepanjang jalan menuju di luar vihara berserta panitia yang sudah sejak awal mempersiapkan bunga-bunga,dupa,lilin dan bersama-sama umat kota Medan untuk memberikan dana Bunga itu kepada bhikkhu yang akan lewat di sepanjang jalan itu,baik wajah yang begitu cerah dan bahagia yang bisa dilihat dari setiap paras wajah mereka yang penuh cintah kasih kepada manusia dan makhluk hidup baik disaat bersujud dan tangan pegang bunga dan siap akan mempersembahkan kepada bhikkhu yang akan lewat itu,jadi disaat bhikkhu lewat bermacam aneka bunga yang didapat atau di masukan kedalam patta para bhikkhu itu,sampai dengan melihat ada yang belarian dan berusaha mengejar bhikkhu yang berjalan menuju terus berjalan dengan pindapatta dan sampai berusaha mempersembahkan bunga itu kepada bhikkhu yang lewat.Begitu juga para panitia yang ikut didalan persembahan bunga dan mengikuti sepajang jalan bersama-sama para bhikkhu untuk memasukan kembali hasil bunga itu dan memindakan hasil pindapatta bunga itu ke kotak yang telah disediakan oleh panitia itu,kemudian kembali berputar kembali ke vihara dan para umat sudah siap berada di dalam sala vihara dan siap untuk melanjutkan ritual baca paritta suci sambil menunggu para bhikkhu kembali dari pindapatta dan disaat menjelang beberapa waktu kemudian para bhikkhu pun kembali ke vihara dan bergabung kembali bersama para umat dan cara memasuki masa vassa pun di praktekan langsung dan pemohonan maaf dari yang senior kepada yang junior dan akhirnya dhammadesan sedikit oleh bante khemanando dan penutupan dengan baca paritta dari panitia dan umat itu.

Saturday, March 21, 2009

Hasil Pindapatta untuk bakti sosial



Bermula dengan undangan yang dapat dari umat di jl. irian barat Perpustakaan Nyanasamvara dengan tujuan untuk bakti sosial untuk masyarakat umat Buddhis di sukarami di jl. kereta api itu dengan paket sembako beras untuk mesyarakat sukaramai itu,sehingga pada waktu itu kami para Bhikkhu sangha yang hadir disaat itu berupa bante Punnajato,bante Pannasami,bante candasilo,bante cittapunno,samanera maghawira,samanera Dhrammnanda,sebelunya dijemput di vihara Buddha Sujata dan singgah ke jl,irian barat Perpustakaan Nyanasamvara itu dan isitrahat sejenak dan umat dari Perpustakaan itu pun mulai menyiapkan paket beras yang akan di bakti sosialkan kepada umat di sukarami itu,kemudian kami pun berangkat dari Perpustakaan dengan tujuan ke sukarami itu,dan kami pun sampai ketujuan di jl. kereta api itu,sampai dengan berjalan kaki masuk kedalam gang kecil itu dan sampai dirumahnya namanya wati seperti begitu panggilanya.

Cara sampai ketempat tujuan tentuya dengan mobil dari umat Perpustakaan dan sampai berjalan kaki masuk kedalam gang jl.kereta api itu dan kami pun sampai di tujuannya rumah wati itu,sehingga kami semua berkumpul didalam rumah wati itu,dan para umat dari kampung itu sudah terkumpul sebahagian dan yang terlihat berupa ibu-ibu rumah tangga yang akan mendapat paket beras dari bakti sosial itu,jadi setiap kepala keluarga mendapat jata paket beras dari bakti sosial itu,sampai dengan di mulainya acara bakti sosial itu dengan awalnya pengambilan sila,dan dhrmmadesana oleh bante Pannasami,sehingga acara pemberkatan dengan air suci yang di bacakan dengan paritta suci pelimpahan jasa kepada manusia dan semua makhluk hidup dimana saja baik yang kelihatan baik yang tidak kelihatan semoga hidup berbahagia dan sejahtera rukun dan damai,kemudian pembacan paritta pelimpahan jasa itu oleh para bhikkhu sangha dan bante candasilo yang memberkati dengan air suci kepada umat dari sukarami itu yang bisa dilihat berupa ibu-ibu rumah tangga yang kekurangan dan ekonomi itu,jadi semua paket beras itu dibagikan dengan memanggil nama umat itu masing-masing dengan mengambil kupon untuk mengambil paket beras dari bakti sosial itu dan sampai dengan selesai pembagian sembako dalam bentuk paket beras dengan bakti sosial dari Bhikkhu sangha dari Vihara Buddha Sujata dan para umat dari Perpustakaan itu

Saturday, March 14, 2009

Hasil Pindapatta dan umat



Pindapatta itu merupakan suatu perjalan sprituality seorang bhikkhu sangha dimana semua kegitan-kegitan itu dapat dijalankan dengan setiap hari,tetapi kali ini pindapatta berada di vihara Aurah sala di kampung baru itu,dengan tujuan ritual pindapatta dengan umat dan masal itu dikalangan umat Buddhis di kampung baru itu,jadi setiap perjalan Pindapatta itu diiringi oleh muda-mudi yang membantu para bhikkhu sangha disaat itu juga,dengan berragam kegiatan yang ada disaati,ada yang sampai dilihat dengan semangat yang tinggi dan mutifasi yang tinggi pula semua kegitaan dari hasil pindapatta itu dapat terkumpul sampi kevihara,sehingga semua hasil pindapatta yang di peroleh dari bhikkhu sangha dan muda-mudi pun dengan memidakan kekarung dan plastik itu dan memindakan kembali ke vihara,sampai semua bentuk makanan dan minuman itu dikumpulkan jadi satu dan disusun kembali dengan umat yang hadir disaat itu yang ingin langsung mengikuti acara ritual dari sprituality dari hasil pindapatta itu,kemudian Perjalanan Pindapatta pun berakhir dengan berkeliling dari lingkungan kampung baru itu,sehingga para bhikkhu pun kembali dengan hasil pindapatta itu dengan bersama umat dan muda-mudi itu.
Semua yang terkumpul berupa beraneka ragam makanan dan minuman yang ada pada saat itu,dan muda-mudi kembali dengan niat untuk mulai menyusun apa yang dihasilkan itu dengan melihat ada yang sampai kevihara dengan bercucuran keringat dengan mengangkat hasil Pindapatta itu dengan niat berbuat baik dengan sesamanya itu,sehingga setelah itu ada umat yang datang untuk sekalian bedana makanan di vihara terlihat hadir dan membantu untuk merapikan hasil pindapatta itu,sampai dengan mulai dengan meyerakan kembali hasil pindapatta itu kembali dengan makana basa untuk supaya para bhikkhu sangha itu sarapan pagi dari hasil pindapatta itu,sehingga semua dana makanan yang berbentu basa dan bisa dimakan diserakan kembali dengan makanan yang kering yang tidak bisa dimakan itu,kemudian acara ritual dari sprituality mulai dilaksanakan dengan bersama muda-mudi dan umat yang hadir dan bersama-sama dengan pelimpahan jasa dapat dilaksanakan langsung oleh para bhikkhu sangha dan umat itu dengan menuangkan air dan membaca paritta suci oleh bhiukkhu itu dan sampai dengan selesai dan para bhikkhu sangha pun mulai makan dan sarapan pagi disaat itu bersama umat dan muda-mudi.

Ritual dan Pelimpahan jasa
Disaat selesai Pindapatta bersama muda-mudi dan umat kami kembali kevihara dan istirahat sejenak,kemudian para bhikkhu pun mencari posisinya masing-masing yang telah disediakan sampai dengan duduk untuk menerima kembali hasil Pindapatta itu dengan menyerakan kembali hasil Pindapatta itu,jadi begitu dilihat banyak yang para sibuk untuk membersikan dan menyusun makanan dan minuman yang ada pada saat itu yang telah terkumpul dan umat Buddha yang saat itu berada dengan duduk dibelakang dan menuggu untuk mengikuti acara ritual pelimpahan jasa yang akan dilaksanakan dengan bersama-sama itu didalam vihara Aurah sala itu,sehingga sampai dengan mulai untuk menyerakan makanan dan minuman yang akan di dimulai oleh para umat dan muda-mudi itu dengan persembahan yang bisa dimakanan untuk sarapan pagi,jadi begitu semua makanan yang dipilih ada makanan yang basa di pisakan dan yang makanan yang kering dipisakan juga,sampai dengan mulai menyerakan sama dengan kue dan roti itu.
Begitu melihat dengan antusiasnya para umat yang hadir disaat itu ingin menyaksikan acara ritual dari Pindapatta itu dengan bersama-sama hadir di vihara sala itu,jadi mereka yang datang dengan kawan-kawan dan umat Buddhis yang berserta dengan ibu-ibu rumah tangga yang ikut hadir didalam melaksanakana sprituality dari acara Pindapatta itu,sampai dengan melihat kehadiran mereka yang penuh kebahagian dan wajah yang cerah dengan ikut andil didalam ritual untuk supaya dapat bekesempatan untuk berbuat baik dan bedana kepada para bhikkhu sangah yang ada pada waktu hadir ditengah-tengah umat Buddha yang ada di kampung baru itu,Demikian halnya dengan umat Buddha yang datang dari luar kampuang baru itu pun ikut serta bersama-sama untuk berbuat karmma baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya itu.
Setelah penyerhan makanan dan minuman kembali di lakukan oleh muda-mudi dan umat itu pun mulai berdatangan dengan berkumpul didalam vihara di sala itu,kemudian mereka dengan gembira dapat ikut hadir didalamnya sampai dengan mulai duduk dengan tenang untuk menuggu acara ritual dari hasil Pindapatta itu sampai selesai dan mengikuti acara ritual pelimpahan jasa itu,demikian halnya dengan muda-mudi yang sibuk akan pekerjaanya masing-masing yang untuk membantu apa saja dalam kegiatan dalam Pindapatta masal itu.

Ritual dan Pindapatta

Pindapatta di vihara Aurah sala

Dipagi hari dimana jam 5.00 pagi kami mulai siap-siap di jemput untuk melaksanakan Pindapatta di Vihara Aurah sala di jl.brijend Hamit kampung baru dengan antusias dari umat yang begitu semangat kebersamaan dengan selulu umat buddhis dan lingkungan kampung baru untuk bersama-sama berdana kepada Bhikkhu sangha yang ada disaat itu,sampai dengan bisa di lihat kami para bhikkhu mulai di jemput dari vihara Buddha sujata dan kami pun siap-sipa untuk mulai berangkat dari jam 5.00 wib itu,bersama umat dengan mobil dan besama-sama pada waktu dengan tujuan ke Vihara Aurah sala di kampung baru itu,sampai itu juga kami para bhikkhu sangha yang hadir disaat itu ikut berkumpul menjadi satu untuk melaksanakan Pindapata itu,sehingga selama perjalanan kami bersama umat muda-mudi itu dalam satu mobil,sehingga sampai ketujuan dengan mobil dan sampai ke vihara Aurah sala di kampung baru itu dan kami pun disambut dengan Antusias dari umat muda-mudi itu,kemudian muda-mudi beranjali dan menberi hormat dan mengucapkan namoBudahya bante,sampai dengan kami sampai di vahara pukul 6.30 wib dan kami pun mulai istirahat dan pak Amat menyerakan minuman pagi dengan air jahe dan umat dan muda-mudi yang awalnya tadi sedikit makin banyak yang hadir di dalam vihara sampai mereka semua mulai siap=siap karung dan plastik untuk bembantu bhikkhu sangha untuk berPindapatta itu,sehingga waktu jatuh pukul 6.30 wib kami dan pada bhikkhu sangha yang ada pun mulai siap-siap untuk mulai jalan untuk Pindapatta itu.

Muda-mudi dan Pindapatta Bhikkhu

Muda-mudi disaat itu mulai bersipa-siap membantu para bhikkhu sangha dengan membawak karung dan plastik untuk menampung hasil pindapatta itu dari para bhikkhu itu,sampai dengan Antusiasnya dari umat Buddhis dari muda-mudi dan umat buddha dari kampung baru itu yang begitu Antusiasnya untuk berbuat baik berdana makanan dan minuman,sampai dengan pejalanan dimulai dari vihara Aurah sala itu menuju ke tempat-tempat lingkungan dan rumah-rumah penduduk yang ada di kampung baru itu,kemudian para bhikkhu sangha berjalan dengan perlahan-lahan dan bersama para umat buddha dari muda-mudi yang begitu dengan niat sosiality dari dalam dirinya sendiri akan berbuat baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya itu,jadi dapat dilihat dari wajah-wajah yang ceriah dan cerah itu,sampai dengan dapat dilihat dengan memprktekan semua ritual dan sprituality dari Pindapatta itu,begitu para bhikkhu berjalan dan diiringi oleh para muda-mudi dengan semangat yang tinggi untuk berbakti sosial dengan sesamanya membantu para bhikkhu untuk memindahkan hasil pindapatta baik dari makanan dan minuman sampai dengan beraneka ragam makanan dan minuman yang sampai bisa dilihat berbentuk sembako yang terkumpul dari setiap patta dari bhikkhu sangha itu.

Muda-mudi yang disaat itu dengan niat dan tujuan yang begitu semangat yang tinggi bersama umat Buddha dari kampung baru itu yang awal dan kahirnya sudah diberitahu oleh muda-mudi baik dari informasi elektronik media tulis dan dari mulut kemulut disaat itu ada acara dari vihara untuk melaksanakan Pindapatta masal dari para bhikkhu sangha dari vihara Buddha Sujata itu,sehingga dapat informasi itu dengan melihat begitu para bhikkhu sangha itu datang dan lewat di rute yang telah diprogramkan oleh muda-mudi itu,sampai dengan kerjasama antara muda-mudi dan umat lingkungan warga dari kampung baru itu berjalan dengan baik,sehingga para bhikkhu yang disaat itu berjalan melalui rute dari jalan besar dan kecil para umat buddhis di lingkungan kampung baru itu pun mulai siap-sipa untuk berdana makanan dan minunan kepada para bhikkhu sangha itu,disaat para bhikkhu berjalan dan umat disaat itu yang ada ditepi jalan beranjali dan berlutut dan mengucapkan namobudaya bante dan meyerakan dana makanan itu kedalam patta bhikkhu sangha itu.

Pindapatta itu berjalan dengan baik dimana para bhikkhu melewati rute dari setiap umat yang sudah menunggu dengan bersujud dan beranjali dengan antusiasnya supaya bisa berdana makanan kepada bhikkhu sangha yang ada pada waktu itu,sehingga setelah bhikkhu sangha itu lewat dan umat dari kalangan orang miskin,orang kaya,dan orang kaya itu sampai semua kalangan masyarakat yang tidak memilih dari mana asal usulnya pun turu berdana makanan kepada para bhikkhu sangha itu,kemudian dapat bisa dilihat berupa orang tua,orang dewasa,sampai dengan orang anak-anak yang begitu semangat untuk langsung berdana makanan dan minuman yang disediakan dari setiap jalan dan rolong jalan sampai dengan berada di depan pintu rumah masing-masing,tidak kalanya ingin berbuat langsung untuk berdana makanan dan kepada bhikkhu sangha yang pas lewat di depan rumah itu,kemudian itu semu umat yang berjejer di tepi jalan dan didepan pintu pun mulai bersiap-siap atas makanan masing-masing itu,sampai dengan mulai berdana makanan dan minuman yang ada pada saat itu juga.

Pindapatta Berjalan dan umat

Dari setiap Pindapatta yang berjalan dengan umat muda-mudi itu pun mulai dengan antri dan teratur untuk supaya para bhikkhu sangha itu dapat dana makanan yang di berikan oleh umat yang ingin berbuat baik langsung disaat itu berjumpa kepada bhikkhu sangha itu,sampai dengan berbuat yang terbaik untuk dirinya dimana disaat para bhikkhu lewat di depan jalan dan pintu rumah umat pun melihat langsung ritual dari sprituality dari Pindapatta itu,sampai dengan mulai melaksanakan suatu kegiatan dari muda-mudi dengan berjalan bersama-sama para bhikkhu sangha dan membantu apa yang ada disaat itu dengan mengangkat hasil pindapatta itu berupa sembako-sembako yang ada sampai dengan makanan dan minuman yang ada pada saat itu berupa yang hasil dana dari umat itu,para bhikkhu berjalan dengan rute jarak yang telah di programkan oleh anggota panitia dan muda-mudi dari berbagai kalangan yang ada pada saa itu juga dengan dalih dan niat yang baik untuk dirinya sendiri dan keluarganya dan sampai dengan masyarakat ramai umunya dari umat Buddha di kampumg baru itu

Memberi dana makan itu merupan suatu perbutan baik dimana kesempatan berdana makanan
kepada bhikkhu sangha langsung dapat dipraktekan didalam ritual dan sprituality dari Ajaran sang Buddha yang sampai sekarang yang berkembang dengan baik dan luas oleh murid-murid sang Buddha sampai sekarang ini tentunya para bhikkhu dari mana saja yang mempunyai tujuan yang baik dan mempersembahkan buah kebajikanan berupa apa saja tentuya dengan berdana kepada para bhikkhu sangha itu,jadi untuk melestarikan Ajaran sang buddha ini adalah dari murid-murid sang Buddha dan umat buddha itu sendiri supaya didalam setiap kehidupan manusia yang begitu banyak masalah dari kehidupan sehari-hari itu,berbuat baik dari semua yang ada baik berbuat dengan berdana itu merupakan berbuat baik dengan tentunya akan menghasilkan bauh karmma yang baik juga.ritual dari Pindapata itu merupakan kewajiban setiap para bhikkhu dimana semua ritual dari setiap Pindapatta itu dapat di laksanakan dengan mempraktekan dari Ajaran Sang Buddha itu dan umat yang berkesempatan baik untuk berdana makanan dan minuman dapat langsung didanakan kepada para bhikkhu sangha itu.

Umat yang begitu melihat para bhikkhu melewati areal lokasi pintu-pintu dan sepanjang jalan yang ditungunya supaya dapat berdana makanan yang ada tersedia disaat itu,dengan mulai berjalan dan umat pun mulai bersikap bersujud dan beranjali dengan mengucapkan namobudaya bante dan memberikan makanan dan minuman kedalam patta bantenya itu,kemudian perjalanan itu pun berjalan dengan sepanjang jalan dan setiap patta bante yang telah penuh oleh makanan maka disaat itu juga muda-mudi yang mempersiapkan karung dan plastik itu mulai memindakan dari patta ke plastik sampai memindakan ke dalam mobil dan bak becak untuk diangkut kedalam vihara itu,sehingga ada umat yang menunggu di depan pintu dan bersikap bersujud dan beranjali dan mengucapkan namobudaya bante dan menyerakan makanan dan minuman yang ada pada saat itu,sampai dengan ada yang berjejer di pingir jalan yang akan dilalu oleh para bhikkhu sangha itu supaya dapat berkesempatan untuk berdana makanan kepada bhikkhu sangha itu.


Demikian halnya prilaku yang baik dari Umat Buddha yang penuh cinta kasih untuk kepada Agamanya tentunya ke pada Sang Buddha Bodhisattva-Mahasattva dan para dewa lengit dan dewa bumi sampi dengan semua makhluk hidup dimana saja dan baik untuk keluarganya sesamanya dimana para bhikkhu berpindapatta itu,sehingga dapat dilihat berupa kebahgian yang muncul disaat itu juga dengan penuh ceria akan untuk berbuat karmma baik,jadi umat yang bersikap bersujud dan memberi hormat kepada bhikkhu sangha itu pun mulai terlihat kehadiran mereka yang datang berbondong-bondong dengan masyarakat umat buddhis dari kampung baru itu dengan semangat yang terlihat dari wajah mereka yang penu cinta kasih dan cerah akan kehidupan dalam ritual dan sprituality dari Pindapatta itu,kemudian apa yang diberikan dalam bentuk apa saja dipersembahkan kepada bhikkhu sangha disaat itu supaya bisa berdana dan berbuat baik,sampai dapat dilihat berupa kebijaksanaan akan Agama dan ajaran sang Buddha dengan berserta murid-murid dari masa lampau dan murid-murid masa yang akan datang itu merupakan suatu kehidupan yang dapat dipraktekan secara langsung untuk berbuat suatu kebajikan akan perbuatan karmma baik kepada para bhikkhu sangha dari murid-murid sang buddha itu.