Iklan

Thursday, November 25, 2010

Pindapatta dan hafal paritta suci



Pindapatta dapat dilakukan setiap hari tentunya suatu ritual dari Ajaran sang Buddha itu,  dalam menjalankan setiap hari ini juga dapat merenungkan dengan kaki langka demi langka untuk sambil menghafal Paritta suci setiap hari.

Dalam kehidupan Pindapatta dapat di lakukan setiap hari dengan konsentrasi disaat itu berjalan dan merenungkan langka-demi langka berjalan dan sambil menghafal Paritta suci, ini merupakan praktek yang bisa dilakukan setiap hari didalam kehidupan ritual, tentunya semua itu dari niat diri sendiri untuk mau melatih diri dalam hal Dhamma dari Ajaran sang Buddha, dapat kita lihat dalam kehidupan masa lampau para Bhikkhu yang begitu rajin dalam hal bertapa dan samdhi  dan disamping itu banyak hal lagi yang bisa dikerjakan berupa intropeksi diri dengan kegiatan sehari-hari, akan tetapi semua itu bisa berjalan dengan baik kalau latihan dalam hidup itu, merupakan Dhamma yang telah berjalan dengan sendirinya, walupun dari lingkungan diri sendiri dan tuntunan dari Ajaran sang Buddha itu berjalan dalam kehidupan ritual dan Meditasi itu, setiap kehidupan dalam spiritual tentunya banyak yang bisa di ambil dalam hikmahnya dalam suatu latihan, baik Pindapatta dan belajar dalam kehidupan sehari-hari tentunya melatih otak dan daya ingat yang kadang-kadang setiap manusia bisa mengalami kelupaan mengigat sesuatu yang pernah dia ingat itu, Jadi setiap latihan selalu di ulang-ulang alangkah lebih baik dari sebelumnya, seperti halnya dengan menghafal suatu Paritta suci yang juga selalu di ulang-ulang supaya daya ingat lebih tajam dan tetap mengigatnya dan terbiasa dalam hal membaca Paritta itu, Meskipun latihan itu dilakukan dengan barengan bersama disaat Pindapatta sambil membaca Paritta suci, semua itu tentunya di lakukan dalam hati kecil dan suara yang amat kecil dari mulut dan sambil berjalan Pindaptta itu dengan sambil menghafal Paritta suci setiap hari.

Renungan ini bisa berjalan dengan lebih baik disaat ritual Pindapatta, sambil berjalan baca atau menghafal Paritta suci dan berjalan sepanjang jalan, disaat itu juga ritual pun berjalan dan Pindapatta itu pun berjalan dengan Paritta yang baca setiap hari sambil menghafal Paritta suci, maka daya ingat makin baik dan ritual untuk berkah pelimpahan jasa bagi umat yang berdana disaat itu. Lebih baik dan ritual pun berjalan dengan secara Spirituality Pindapatta dan hafal Paritta suci itu secara langsung atau tidak langsung terbekhai secara pelimpahan jasa, disaat pula umat memberikan dana makana kepada para Bhikkhu disaat itu. Semu ini akan lebih baik bagi keduanya dalam hal ritual si Bhikkhu dapat dengan muda mengigat semua Paritta suci sedangkan umat dapat berkah dari si Bhikkhu disaat itu lagi berjalan Pindapatta sambil menghafal Paritta suci itu. Ini semua dapat di lakukan setiap hari dipagi hari setelah bagun pagi hari dan siap untuk melakukan Pindapatta setiap hari dalam ritual dari Ajaran Sang Buddha itu. Pada jaman sekarang tidak berbeda jauh dengan sekarang karena Vinaya yang dijalankan selalu sama dari jaman kejaman itu, setiap ritual itu berjalan dengan baik, walupun jaman sudah berubah dan ilmu pengetahuan lebih jauh berkembang dari pada jaman dahulu, akan tetapi semua itu sama saja yang penting mau menpraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, kemudian ini akan lebih baik dalam hal segalah bentuk pikiran, prilaku, moral, etika dan latihan kehidupan ritual dapat berjalan tentunya kembali pada lingkunga masing-masing itu.

Perjalan suatu ritual berjalan dengan baik, tentunya didorong oleh pengertian dan perturan yang ada seperti vinaya, kalau Ajaran Agama Buddha itu. Dapat di lihat setiap kehidupan Pindapatta ini berjalan dengan begitu indah dan jaman kejaman selalu begitu, meskipun sang Buddha telah lama parinibana dari 2554 BE sekitar 500 yang lalu,  akan tetapi Ajaran dari jaman dahulu bisa di praktekkan dalam kehidupan jaman sekarang dan seterusnya dalam kehidupam masa akan datang  dan selalu begitu dalam Ajaran sang Buddha itu,  Semua itu dari ketekunan juga yang didorong dari dalam untuk mau berlatih diri sendiri dari Ajaran Sang Buddha, tentunya menganut Agama Buddha dan semua amat baik dari jaman kejaman selalu bertemu atau ketemu Ajaran Sang Buddha,  sangat bersukhur bertemu dan ketemu dengan Ajaran Sang Buddha baik kelahiran lampau dan kelahiran akan datang selalu begitu dan dapat mendalami Ajaran sang Buddha dan tekun belajar, semua ini adalah hasil dari latihan dan buah karma yang ditanam setiap hari dan menghasilkan buah karma yang baik bertemu terus Ajaran Agama Buddha itu. Setelah lihat ada orang yang lahir dalam bersama Ajaran Sang Buddha akan tetapi sangat sulit untuk belajar dari Ajaran Sang Buddha dan ada orang yang ingin belajar akan tetepi disaat itu Ajaran Sang Buddha tidak ada, seperti halnya atau istilahnya orang ingin belajar Agama Buddha akan tetapi beragama yang lain, orang yang malas dan sampai kehidupan alam hewan Misalnya: seperti kucing ingin belajar Agama cuman bisa melihat dan tidak dapat mengeti. walupun si kucing ingin sekali belajar Agama Buddha, meskipun Ajaran Agama Buddha itu hidup bersamanya disaat itu, apalagi kalau kehidupan yang lain seperti alam yang lebih rendah yang tidak Ada Ajaran Sang Buddha dan disaat kehidupannya di alam itu. Begitu sulitnya .....itu?jadi begitu bertemu bersama dan dapat belajar maka belajarlah, mendalaminya sampai semuanya dan kembangkan Ajaran Sang Buddha itu. Juga  akan bermanfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup dimana pun berada itu. Untuk bagi kesejahteran umat manusia dan makhluk hidup yang lain juga.

No comments:

Post a Comment